Wednesday, December 22, 2010

The Pregnancy Part 2


Author: Ai Yagami Arimura Mori
Genre: yaoi,male pregnancy,humor
Pair: Kiyoharu X Ryutaro Arimura
Cast: Plastic Tree and Kiyoharu
BGM: rocket - Plastic Tree

PART 2

Kiyoharu cepat-cepat datang ke rumah sakit begitu melihat di twitter kalau Ryutaro sakit setelah konser terakhir Plastic Tree. Ryutaro masih tertidur di atas ranjang rumah sakit. Sebuah selang infus dipasang di tangannya. Akira, Kenken dan Tadashi masih ada di dekatnya untuk menjaganya. Seorang dokter datang menghampiri mereka.
“Tidak ada masalah dengan Arimura-san, dia hanya kelelahan saja,” jelas dokter tersebut. Mereka bertiga terlihat lega. Kiyoharu menyusul masuk ke ruangan tempat Ryutaro dirawat.
“Bagaimana keadaan Ryu-chan,dokter?” tanya Kiyoharu dengan cemas.
“Dia baik-baik saja. Hanya kelelahan dan pola makan yang sedikit terganggu. Untuk sementara ia harus istirahat total supaya ia bisa kembali memulihkan tenaganya dan kondisinya. Untung saja janin yang dikandungnya baik-baik saja,” jawab dokter itu.
“Janin?” tanya Akira kaget.
“Maksudnya?” Tadashi sama kagetnya.
“Apa itu berarti....” Kenken tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
“Ya, Arimura-san sedang hamil 3 bulan,” jawab dokter itu.
“APAAAAA???” Mereka bertiga terlihat kaget.
“Ryu-chan hamil?” Akira masih tampak kaget.
“Sekarang lebih baik kalian tunggu saja sampai ia sadar,” dokter itu pun keluar dari ruangan.
“Pantas saja akhir-akhir ini kelakuannya aneh,” ujar Tadashi.
“Aneh bagaimana?” tanya Kiyoharu.
“Ya, tiba-tiba saja dia ingin makan macam-macam, kadang tengah malam dan dini hari dia mengajakku menemaninya makan,” jawab Tadashi.
“Tapi siapa ayah dari bayi yang dikandungnya?” tanya Akira.
“Aku,” jawab Kiyoharu sambil mendekati Ryutaro yang masih tertidur di atas ranjang rumah sakit. “Akulah ayah bayi ini,” Kiyoharu memegang tangan Ryutaro.
Akira, Tadashi dan Kenken langsung menatap Kiyoharu dengan pandangan kaget.
“Jadi kalian benar telah pacaran?” tanya Tadashi.
“Ya,” jawab Kiyoharu. “Tenang saja, aku akan bertanggung jawab padanya,”
“Bagus deh,” Tadashi terlihat lega, “Kau harus menjaga Ryu-chan baik-baik ya?”
“Tentu saja,” ujar Kiyoharu.
*
“Kiyoharu-san, aku ingin makan chirashi sushi,” bujuk Ryutaro yang masih dirawat di rumah sakit pada Kiyoharu yang sedang menungguinya.
Kiyoharu yang tadinya sedang terlelap di sisi Ryutaro terbangun dan melihat ke arah jam dinding.
“Ini masih jam dua pagi, Ryu-chan,” ujar Kiyoharu dengan malas-malasan.
“Tapi aku lapar, aku ingin makan chirashi sushi,” Ryutaro membujuk Kiyoharu dan menggoyang-goyangkan tangan Kiyoharu.
“Apa tidak bisa ditunda? Lagipula ini masih pagi, memangnya ada yang buka jam segini?” Kiyoharu akhirnya bangun sambil menguap.
Ryutaro memasang tampang kecewanya.
“Iya,iya, akan kucarikan untukmu. Ada lagi selain chirashi sushi?” tanya Kiyoharu sambil mengacak rambut Ryutaro.
“Bir,” jawab Ryutaro sambil tersenyum.
“Kecuali itu, ada lagi yang lain?”
“Tidak,” jawab Ryutaro akhirnya. Kiyoharu lalu menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. “Baiklah, aku pergi dulu,”
Kiyoharu keluar dari kamar rumah sakit sementara Ryutaro mengambil i-padnya dan mulai menyibukkan diri dengan twitternya. Banyak fansnya yang mengucapkan semoga lekas sembuh untuknya. Karena hal ini jadwal konser Plastic Tree terpaksa ditunda sementara dan Ryutaro, Akira, Kenken dan Tadashi sudah minta maaf pada para fansnya atas penundaan ini.
Ketika ia sedang asyik mencurahkan perasaannya lewat twitter tiba-tiba perutnya terasa sedikit tidak enak lagi. Ryutaro mengalihkan pandangannya dari i-padnya dan memegang perutnya.
*
Setelah berkeliling mencari toko sushi yang masih buka, Kiyoharu akhirnya berhasil mendapatkan pesanan Ryutaro dan kembali ke rumah sakit. Namun begitu ia kembali ke kamar tempat Ryutaro dirawat, ia melihat Ryutaro sudah tidur. Tangannya yang satu masih memegangi perutnya dan yang satu memegang i-padnya. Karena tidak ingin membangunkan Ryutaro, Kiyoharu menaruh makanan yang dibawanya di meja di dekat tempat tidur Ryutaro. Ia lalu mengambil i-pad Ryutaro dan menaruhnya di atas meja.
Ryutaro tersentak bangun, “Ah, kau sudah kembali,” Ia kembali membuka matanya.
“Tidur saja lagi kalau kau memang lelah,” ujar Kiyoharu.
“Mana makanannya?” tanya Ryutaro sambil duduk di atas ranjang rumah sakitnya.
Kiyoharu menyerahkan makanannya pada Ryutaro. Ryutaro membuka makanannya dan mulai makan, tapi kemudian ia menatap Kiyoharu lagi.
“Ada apa?” tanya Kiyoharu lagi.
“Tiba-tiba aku ingin yakisoba,” jawab Ryutaro.
“Ryu-chan~,” keluh Kiyoharu. “Tadi kan aku sudah tanya padamu, kau mau apa lagi,”
“Tapi aku baru menginginkannya sekarang,”
“Nanti saja kalau sudah pagi. Sekarang kau habiskan itu dulu,” ujar Kiyoharu.
“Tapi.... ini permintaan bayi kita,” Ryutaro berusaha membujuk Kiyoharu.
Kiyoharu mendekati Ryutaro dan memegang perut Ryutaro, “Untuk sementara tunda dulu keinginanmu ya? Ayahmu butuh istirahat. Nanti pasti akan ayah belikan untukmu, oke?”
Ryutaro tersenyum melihatnya, “Baiklah, tapi janji yah kau harus membelinya,” Ia melanjutkan makannya.
“Iya,” ujar Kiyoharu lalu mengambil sepotong sushi dan memakannya, “Sekarang aku mau tidur lagi,” kata Kiyoharu sambil beristirahat di sofa.
“Arigatou, Kiyoharu-san,” ujar Ryutaro sambil tersenyum. Tapi begitu melihat Kiyoharu yang mulai tertidur, Ryutaro justru jadi kesal dan kembali membangunkannya. Terpaksa Kiyoharu menemani Ryutaro sampai Ryutaro kembali tertidur.

*
“Jangan dekat-dekat denganku,” suruh Ryutaro ketika Kiyoharu mendekatinya.
“Kenapa?” tanya Kiyoharu heran.
“Aku cuma tidak ingin kau ada di dekatku,” jawab Ryutaro sambil mengalihkan pandangannya dari Kiyoharu.
“Memangnya aku punya salah padamu?”
Ryutaro menggeleng, “Aku cuma sedang tidak ingin kau ada di dekatku,”
Akira dan Tadashi datang menjenguk Ryutaro.
“Ryu-kun, bagaimana keadaanmu?” tanya Tadashi.
“Tadashi-kun,” Ryutaro terlihat senang melihat kedatangan Tadashi dan begitu Tadashi mendekat ia langsung memeluknya.
“Eeeh? Ryu-chan?” Tadashi spontan kaget dengan tingkah laku Ryutaro.
“Heeee?” Akira juga heran.
“Ibu hamil memang susah dimengerti,” komentar Kiyoharu.
Ryutaro melepas pelukannya. “Aku senang kau datang,”
“Ah, iya, jadi bagaimana keadaanmu dan si kecil yang ada dalam perutmu?” tanya Tadashi.
“Baik-baik saja,” jawab Ryutaro sambil tersenyum.
“Kalau begitu, aku mau beli yakisobamu dulu yah,” Kiyoharu bersiap pergi.
“Yakisoba yang di Ginza ya?” ujar Ryutaro.
“Apaaaa? Itu jauh sekali, Ryu-chan,” Kiyoharu mendekati Ryutaro lagi, “Kau mau mengerjai aku ya?”
Ryutaro menarik Tadashi untuk melindungi dirinya dari Kiyoharu. Sementara Akira hanya tertawa melihat kejadian itu.Tapi lalu Ryutaro terlihat sedikit merintih.
“Kenapa, Ryu-chan?” tanya Kiyoharu.
Ryutaro memegang perutnya, “Rasanya mulai ada sedikit gerakan dari anak kita,”
“Benarkah?” Kiyoharu mencoba memegang perut Ryutaro tapi Ryutaro menepisnya. “Belikan dulu yakisoba dan dango,”
“Iya, iya baiklah,” Kiyoharu akhirnya mengalah dan meninggalkan ruangan.
*
Usia kehamilan 4 bulan
Plastic Tree mulai menyesuaikan jadwal kegiatan mereka dengan kehamilan Ryutaro. Tentu saja para fans tidak ada yang tahu mengenai hal ini, karena mereka memang berniat untuk menyembunyikannya dari publik. Tapi teman-teman Ryutaro yang dekat dengannya sudah diberi tahu begitu juga dengan teman-teman band Kiyoharu, sehingga mereka bisa maklum jika Kiyoharu tidak bisa sebebas dulu.
Ryutaro menatap perutnya yang mulai membesar. Ia mulai bisa merasakan gerakan calon anaknya dan terkadang itu sangat menyenangkan untuknya. Hanya saja terkadang ia merasa menginginkan hal yang aneh-aneh, misalnya tiba-tiba saja ia menarik tangan Kiyoharu dan mengecat kukunya dengan warna biru dan hitam. Kiyoharu sebenarnya sempat protes dengan tindakannya, tapi Ryutaro tetap tidak peduli.
Ia juga pernah ingin melakukan hal yang sama pada Kenken, tapi sayangnya Kenken keburu menghindar darinya.
Kemarin, ia malah tiba-tiba ingin merangkul Akira tanpa sebab. Akira yang sedang bermain gitar tentu saja kaget dengan perlakuan Ryutaro. Tapi ia bisa maklum.
Kali ini ia malah tiba-tiba datang ke tempat SADS latihan. Kiyoharu sebenarnya cukup senang dengan kehadiran Ryutaro, hanya saja Ryutaro yang tiba-tiba jadi perhatian dengan GO (drummer bandnya) masih terlihat janggal di matanya. Hingga akhirnya Kiyoharu menarik Ryutaro ke ruang tunggu studio karena membuat latihan mereka jadi lebih lama.
Ryutaro akhirnya hanya bisa menunggu sambil memakan kue dango yang sempat ia beli sebelum menuju kesini. Akhir-akhir ini memang nafsu makannya jadi meningkat. Mungkin karena sekarang ia sudah harus memberikan nutrisi untuk bayinya juga.
Ryutaro juga mulai membeli baju-baju dengan ukuran besar, supaya bisa menutupi kehamilannya. Bosan menunggu, Ryutaro akhirnya mengambil sebuah gitar dan mulai menyanyikan lagu dari Plastic Tree dan juga lagu dari Kiyoharu.

*
Sebelum tampil, Ryutaro menatap dirinya sendiri di depan cermin. Memang terlihat sekali kalau ia yang sekarang berbeda dengan ia yang sebelumnya. Berat badannya bertambah. Membuat perubahan juga pada wajahnya.
“Setelah ini mungkin kita harus beristirahat sementara Ryu-chan. Setidaknya kau kan harus menyembunyikan kehamilanmu, para kurage pasti akan curiga kalau melihatmu tampil dengan perut yang membesar,” saran Tadashi.
“Ya, apa boleh buat. Aku juga tidak mungkin tampil enerjik dengan perut besar,” ujar Ryutaro sambil tersenyum.
“Oh ya, Ryu-chan,” panggil Akira.
Ryutaro menoleh, “Ada apa, Naka-chan?”
“Sekarang kau jadi terlihat lebih cantik lho,” komentar Akira sambil tersenyum.
“Hah? Masa sih?” Ryutaro terlihat tidak percaya.
“Benar, Aku setuju dengan Akira-san. Kau terlihat berbeda, Arimura-san,” tambah Kenken.
Ryutaro kembali menatap dirinya di depan cermin. “Apa karena berat badanku bertambah ya?”
“Mungkin juga, tapi ada juga yang bilang biasanya orang yang sedang hamil itu kelihatan lebih cantik,” jawab Akira.
Ryutaro tersenyum sendiri. Mungkin Kiyoharu juga berpikir seperti itu sekarang. Bersama dengan teman-temannya yang lain, ia pun segera menuju ke stage live concert mereka.
*
Usia kehamilan 5 bulan
Ryutaro baru saja keluar dari dokter untuk memeriksa kandungannya. Kali ini ia terpaksa melakukannya sendiri karena Kiyoharu sedang tur di luar kota. Demi Ryutaro, Kiyoharu menunda jadwal konser ke luar negerinya bersama SADS. Ia hanya menggelar konser di daerah sekitar Tokyo. Kali ini Kiyoharu belum pulang dari Nagoya, jadi terpaksa Ryutaro mengunjungi dokternya sendirian.
Ryutaro tadi baru saja melihat hasil USG dari bayinya. Menyenangkan sekali mengetahui bayi itu masih sehat di dalam kandungannya. Menurut dokter saat ini bayinya sudah mulai bisa mengenali suara ibunya.
“Baiklah, setelah ini kita makan ramen atau udon saja ya,” ujar Ryutaro sambil mengelus perutnya. Ia lalu berjalan menuju ke salah satu kedai ramen. Namun di tengah jalan, ia melihat dua ekor kucing yang lucu. Spontan Ryutaro langsung mendekati kucing-kucing itu. Ia sangat suka pada kucing.
“Kawaii~ nee,anakku, kucing itu kawaii ya?” gumam Ryutaro.
Ryutaro menghampiri salah satu kucing itu dan mengelusnya. Tadinya ia ingin membawa pulang kucing itu tapi melihat name tag yang ada di leher kucing itu, Ryutaro mengurungkan niatnya.
“Bai bai, Nekochan,” Ryutaro kemudian beranjak pergi dan menuju ke kedai ramen.
*
“Sekarang dia sudah bisa mendengar suaraku lho, Kiyoharu-san,” ujar Ryutaro senang ketika akhirnya Kiyoharu pulang dari Nagoya.
“Benarkah?” tanya Kiyoharu.
“Ya, menurut dokter, organ tubuhnya sudah mulai berkembang,” jelas Ryutaro yang masih terlihat senang.
“Sudah ketahuan jenis kelaminnya?” tanya Kiyoharu begitu melihat hasil USG Ryutaro.
“Belum, lagipula itu tidak penting,” jawab Ryutaro. Ia lalu memeluk boneka nekozirushi yang selalu ia bawa kemana-mana. “Setelah ini Plastic Tree akan vakum dulu, jadi aku bisa punya banyak waktu untuk istirahat,”
“Aku juga akan vakum begitu nanti usia kandunganmu sudah 7 bulan. Aku tidak mau melewatkan kelahiran anak pertamaku ini,” ujar Kiyoharu sambil tersenyum.
Ryutaro tiba-tiba teringat sesuatu. Ia segera menaruh nekozirushi di samping tubuhnya dan bangun dari sofa, “Ah iya,”
“Apa?”
“Temani aku ke onsen, Kiyoharu-san,” bujuk Ryutaro.
“Hah? Malam-malam begini?”
Ryutaro menganggukkan kepalanya. “Kau mau kan?”
“Baiklah,” Kiyoharu menghela nafasnya. “Kupikir masa-masa anehmu sudah selesai,”
Ryutaro hanya tersenyum. Setelah berganti baju, ia pun menarik tangan Kiyoharu dan memintanya menemaninya di onsen.
*
“Nee, Kiyoharu-san, memangnya sekarang aku terlihat berbeda yah?” tanya Ryutaro begitu mereka akhirnya sampai di onsen.
“Ya, kau terlihat makin cantik,” jawab Kiyoharu yang ikut menemaninya berendam.
“Akira-san juga bilang begitu,”
“Memangnya kau tidak merasa seperti itu?” Kiyoharu bertanya sambil menatap Ryutaro.
“Ya, aku merasa berat badanku makin bertambah. Baru kali ini aku mengalami kenaikan berat badan yang benar-benar terlihat seperti ini,” jawab Ryutaro.
Kiyoharu memegang wajah Ryutaro, “Tapi tidak apa-apa kok, justru bagus kalau kau terlihat makin cantik,” ujarnya sambil tersenyum.
Ryutaro tertawa. “Nanti kau jadi punya banyak saingan,”
“Yang penting anak yang ada dalam perutmu itu anakku, darahku mengalir di dalamnya,” jawab Kiyoharu.
Ryutaro memegang tangan Kiyoharu, “Kira-kira dia akan jadi seperti apa yah?’
“Mungkin dia akan membuat band yang nantinya akan sama suksesnya dengan kita atau mungkin lebih sukses lagi,” komentar Kiyoharu.
“Mungkin juga yah?” Ryutaro lalu merasakan pergerakan halus dari perutnya, “Ah, dia bergerak,”
“Sepertinya dia setuju untuk jadi pemusik,” Kiyoharu tersenyum sambil membelai lembut perut Ryutaro.
Ryutaro hanya tersenyum.

(to be continued)

No comments:

Post a Comment